Lencana Facebook

Saturday, 1 April 2017

Kertas Bergaris

KERTAS BERGARIS

     Cara mengetik pada kertas bergaris
1.  Pasang kertas bergaris pada mesin tik
2.  Luruskan ujung kertas bagian kiri dan kanan dengan titik pengetikan
3.  Tempatkan garis berimpit sejajar dengan penuntun baris ketikan
4.  Jika belum tepat tarik pembebas kertas lalu kembalikan
5.  Putar tombol penggulung hingga tepat atau tekan tombol pembebas rol sambil menempatkan garis pada garis penuntun ketikan


Latihan 1

Perkembangan Sejarah Bangsa Indonesia Dimulai Sejak Jaman
Purbakala, Yaitu Jaman Neolitikum, Mesolitikum, Dan Palaeo-
Litikum Kemudian Adanya Penemuan Fosil-Fosil Homo Sapien,
Homo Soloensis Dan Homo Wajakensis. Pada Suatu Perkembangan
Berikutnya Muncul Adanya Jaman Kerajaan Antara Lain, Yaitu
Kerajaan Mojopahit, Sriwijaya, Mataram Dan Kerajaan Demak.
Dalam Perkembangan Selanjutnya Muncul Jaman Wali Yang Pada
Umumnya Dikenal Dengan Sebutan Nama Walisongo Yang terdiri Dari Sembilan Orang Wali, Kemudian Muncul Jaman Penjajahan
Yang berasal Dari Negara Eropah, Yaitu Portugal, Portugis
Yang Menjajah Wilayah Timur Sekaligus Menyebarkan Agama
Katholik Dan Kristen Protestan, Sedangkan Wilayah Barat Dan
Tengah Dijajah Oleh Negara Inggris Dan Negara Belanda Yang Terkenal Dengan Tentara Nicanya Dan Kerja Tanam Paksa.
Pada Masa Berikutnya Datang Bangsa Jepang Ke Wilayah Jawa, Sumatera Dan Kalimantan. Pada Tahun Seribu Sembilan Ratus Empat Puluh Lima Negara Indonesia Telah Bebas Dari Jaman Pejajahan Dan Telah Merdeka Dengan Presiden Pertamanya Yang
Bernama Soekarno-Hatta, Selanjutnya Muncul Pergolakan Dalam
Negeri Yaitu Partai Komunis Hingga Tahun Enam Puluh Lima.

Soal 1

Ketiklah naskah berikut pada sehelai kertas folio bergaris dengan bebas jarak baris spasi.

Fakta lain menyatakan, bahwa pembeli bersedia membeli     
barang atau jasa karena adanya bermacam-macam dorongan.        
Dorongan tadi dapat bersifat rasional maupun emosional. Yang   
termasuk dorongan rasional antara lain harga yang sesuai,      
kualitas barang yang sepadan, layanan yang memuaskan, dan      
mendesaknya kebutuhan. Dorongan emosional antara lain yaitu    
keinginan memelihara status sosial, meniru orang lain, ingin   
melindungi diri dari suatu yang dikhawatirkan. Jadi dorongan   
pembelian yang rasional dan emosional pada dasarnya sama,      
yaitu bahwa seseorang itu membeli barang atau jasa karena      
ingin mendapatkan kepuasan dari barang atau jasa tadi. Hal     
ini akan menimbulkan kewajiban tertentu bagi para pengusaha    
dalam usaha mereka menjual barang atau jasa yang mereka        
hasilkan. Mereka harus mampu memberikan kepuasan kepada        
anggota masyarakat yang ingin dijadikan pembeli sasaran.       
Sudah barang tentu harapan pengusaha agar jumlah pembeli       
bertambah banyak akan lebih mudah dicapai, bilamana mereka     
dapat memberikan kepuasan lebih besar kepada para pembeli     
dibandingkan dengan perusahaan pesaingnya. 



Kuitansi


     KUITANSI

Kuitansi adalah tanda penerimaan pembayaran atau bukti dari pembayaran yang dikeluarkan/diberikan oleh yang menerima uang. Yang membayar menerima kuitansi dan kepadanya dibebankan tambahan pembayaran materai sebanyak yang ditentukan oleh peraturan.
Kuitansi diketik dari ”blanko kuitansi”  dengan sejumlah rekaman karbon yang diperlukan.

Kuitansi harus memuat :
1.    Nomor kuitansi.
2.    Nama orang yang membayar serta alamatnya yang jelas dan lengkap.
3.    Jumlah uang dinyatakan dengan huruf dan angka.
4.    Keterangan untuk apa pembayaran dilakukan. Cantumkan pula harga satuan jika uang itu untuk pembayaran sejumlah barang.
5.    Tempat dan tanggal pengeluaran kuitansi.
6.    Tanda tangan yang menerima uang serta alamat yang jelas dan lengkap.
7.    Bila perlu mengisi halaman belakang kuitansi, jika pembayaran itu memerlukan perincian tentang apa saja yang dibayarnya.
     Petunjuk pengetikan kuitansi :
1.    Huruf dan angka harus diketik tepat pada baris atau pada tempat yang sudah tersedia.
2.    Ketikan tidak boleh salah . Tiap bentuk perbaikan/coretan/penghapusan kesalahan tidak dibenarkan.
3.    Nomor kuitansi diketik sesudah ”No.:” hendaknya diberi satu atau dua spasi kosong.
4.    Sesudah titik dua dari ”Sudah terima dari :” hendaknya diberi dua atau tiga spasi kosong, lalu diketik nama orang/perusahaan yang membayar. Dibelakangnya diberi koma, lalu diketik nama jalan dan kotanya (kuitansi ukuran besar/panjang).
Untuk kuitansi ukuran kecil/pendek nama jalan diketik lurus di atas nama kota, setelah rol diputar mundur/turun 2 gerigi.
5.    Kolom uang dengan huruf diketik dengan baik dan tepat, diketik dari pinggir kiri kolom yang tersedia atau dengan cara centering (ditengah-tengah).
6.    Keterangan untuk apa uang tersebut dibayarkan tidak dimulai dengan huruf besar.
7.    Tempat dan tanggal pembayaran diketik tepat di atas garis yang sudah tersedia.
8.    Kolom uang dengan angka diketik tepat ditengah-tengah (centering).
9.    Nama orang yang menanda-tangani kuitansi itu diketik sejajar dengan baris ”Terbilang Rp” lurus dibawah tanggal kuitansi. Sedangkan nama jabatan diketik 1 kait dari nama orang.
10. Jika perincian pembayaran terlalu panjang, maka diketik dibagian belakang kuitansi dengan model block (lurus).
11. Bila dalam pembayaran ada angka pecahan (sen), maka dalam kolom banyaknya uang tetap diketik dengan angka pecahan.
Contoh :   50/100 rupiah,  75/100 rupiah, dan sebagainya.

     Berikut contoh kuitansi :
     Halaman Depan